Blooming yet passing.

Maret lalu aku pernah bikin tulisan dengan judul "Manusia Penghuni Dunia Utopia" tanpa sama sekali terpikir akan benar-benar ketemu orang yang masuk ke dalam tiap kata yang aku tulis. Sumpah kaget sekaget-kagetnya dan aku baru sadar hari ini, 25 Oktober jam 01.10.

Orang dengan jalan hidup yang sama sekali ga mudah, tapi tetep aja dia milih jalan itu karena dia percaya itu jalan yang baik buat dia. Tanpa terlalu pusing memikirkan kalau jalan itu, bisa jadi jalan tersulit dari semua pilihan yang ada. Dari semua itu, dia tetap percaya sama Tuhannya. Tuhannya Tuhanku, Allah.

Sedari awal pun, cerita-cerita itu yang bikin aku tertarik terus mendengarkannya. Untuk orang yang belum kenal terlalu lama, dia bawel banget. Tapi gara-gara bawelnya itu aku jadi ga sungkan untuk cerita juga.

Kamu tau waktu-waktu ajaib itu, dimana kamu ngerasa udah sedekat itu dengan seseorang yang padahal baru ngobrol beberapa kali aja. Rasanya, jiwa kalian bisa bicara dengan bahasa yang sama. Itu terjadi sama aku dan dia. Salahnya, aku jatuh. Entah apa ini, suka, kagum, cinta?

Bayangannya masih menghambur, tapi aku sudah diminta berhenti. Di hari yang sama aku mencoba selesai dengan cerita lamaku, aku diberi isyarat untuk berhenti dengan cerita baruku. Jadi sekarang kertasku kosong, belum tau mau aku isi apa. Cat warna, tinta pulpen, atau dibiarkan saja? Belum tau juga di depan ada apa, plot twist apa lagi yang akan datang.

Yang jelas aku bersyukur bertemu dia, karena dia membuka mataku untuk semua hal yang selama ini kasat mata. Aku tau cerita hidupnya tidak mudah dan aku tidak seegois itu untuk berdoa agar bahagianya sesuai dengan keinginanku. Aku benar-benar berharap yang terbaik untuk dia.

Sekarang.. mari bereskan kecewa barumu. It's okay, he came with a lot of lights that helped you cease your darkness. He helped you, nonetheless.

I guess.. bener ya, kamu akan menemukan apapun yang kamu cari, even hal-hal yang kadang dirasa ga masuk akal.

Comments

Popular posts from this blog

Habit 10 Hari Akhir Ramadhan

Bapak

Menjadi "gapapa"