Percaya

Percaya, percaya.
Kepada siapa aku taruh percaya?
Kalau pada akhirnya semua bertindak untuk dirinya sendiri.
Kalau pada akhirnya tidak ada yang menetap lebih lama daripada sementara.

Percaya, percaya.
Cukupkah tenagaku untuk meramu percaya?
Kalau diri sendiri pun jadi sumber kecewa,
sementara orang lainnya sedang sama-sama bertahan
dengan sisa percaya yang belum hilang.

Kepada siapa, ya Tuhan, keraguan ini bermuara?
Ke arah mana hilangku harus berobat?
Sekilas cahaya dalam nurani
aku akan percaya itu dulu untuk sementara.
Tuntun aku.

Comments

Popular posts from this blog

Habit 10 Hari Akhir Ramadhan

Bapak

Menjadi "gapapa"