Jiwa-jiwa Fangirl
Aku kira setelah menginjak umur menuju dewasa, jiwa fangirl-ku akan mulai meredup ternyata belum. Up until now, terhitung sudah banyak artis yang w suka. Kebanyakan dari luar negeri, bukan biar gaya apa gimana tapi emang yang nyangkut selalu artis luar negeri. Satu-satunya artis indo yang pernah w suka adalah JKT48. As much as I don't want to admit it, sumpah seru masuk fandom itu lol. Artis lainnya yang pernah aku suka justin bieber, paramore, one direction, coldplay, 5sos, taylor swift, lalu sekarang... BTS☹
Astaga!! Bayangan Shaskia umur 17 tahun meringis mengakui sekarang di umur 22 tahun akhirnya aku masuk dunia per-kpop-an. Pfft ternyata seru juga.
Soal musik, karena aku punya banyak teman dengan latar belakang "islam" yang lumayan kentel, selalu seliweran pendapat kalau musik itu haram. I honestly don't know, but my stance is... i'm staying with music. Tanpa bermaksud mengecilkan hadist tentang "musik haram", tapi aku rasa musik di hidupku lebih banyak menghadirkan kebaikan daripada buruknya. Music be like... my best teacher who taught me english even about life in general. Besides, musik sudah menemaniku sejak dalam kandungan, yes, sudah menemaniku lebih lama dibandingkan semua manusia yang ada di dunia. Sulit sekali menjauh dari musik walaupun cuma sehari.
NOW I WANT TO TALK ABOUT BTS.
Honestly, quarantine got me into BTS and MAN WAS IT THE BEST TIME TO DISCOVER THEM (here goes my fangirl moment). My main entertainment thru out 3 months quarantine. Terlebih dan terkhusus, Min Suga dan hwangeum maknae Kookie. Gile ga tuh vocab korea w dah nambah.
The thing about BTS tho. Mereka bikin lagu yang terinspirasi dari buku. Lagu-lagunya banyak membawa pesan psikologi. Their recent album called "Map of The Soul: 7" yang obviously diambil dari buku Jung's Map of The Soul. Btw, buku ini bagus banget and so is the album. Basically bukunya membedah jiwa manusia menjadi bagian-bagian yang lebih bisa dimengerti tapi tetap mempertahankan kemisteriusan tiap bagiannya. Pertama baca buku itu seriusan mindblown.
Ok. About Min suga.
Dia adalah bentuk manusia nyata dari banyangan cowo ideal yang w mau lololol tapi tentu kesempurnaan itu bukan milik manusia. He's such a mood, sometimes be as cute as lil meow, sometimes be spitting fire like he doesn't care. He plays piano and I'm a suxer for it. He'll be puttin random knowledge here and there. Mostly quite but know when to talk and what to do if needed to uplift the mood.
My current jam is Seesaw, which is a song by Suga himself. He describes a relationship using the word seesaw. It felt so relatable for me at the moment.
Kaya lagi main jungkat-jungkit, awalnya menyenangkan melewati tiap ups and downs. Sampai 2 orang yang lagi main itu berusaha mencari keseimbangan pararel, yang mana sulit untuk seimbang kan kalo di jungkat-jungkit tuh. Melelahkan. Lalu seseorang memutuskan untuk turun dari jungkat-jungkit itu, hanya untuk menyadari kalau selama ini yang main cuma dia sendiri. Alias si partnernya ga bener-bener naik jungkat-jungkit itu. Yak begitu, so me. Conclusion: I've had enough, i'm leaving (what a way to end this).
Astaga!! Bayangan Shaskia umur 17 tahun meringis mengakui sekarang di umur 22 tahun akhirnya aku masuk dunia per-kpop-an. Pfft ternyata seru juga.
Soal musik, karena aku punya banyak teman dengan latar belakang "islam" yang lumayan kentel, selalu seliweran pendapat kalau musik itu haram. I honestly don't know, but my stance is... i'm staying with music. Tanpa bermaksud mengecilkan hadist tentang "musik haram", tapi aku rasa musik di hidupku lebih banyak menghadirkan kebaikan daripada buruknya. Music be like... my best teacher who taught me english even about life in general. Besides, musik sudah menemaniku sejak dalam kandungan, yes, sudah menemaniku lebih lama dibandingkan semua manusia yang ada di dunia. Sulit sekali menjauh dari musik walaupun cuma sehari.
NOW I WANT TO TALK ABOUT BTS.
Honestly, quarantine got me into BTS and MAN WAS IT THE BEST TIME TO DISCOVER THEM (here goes my fangirl moment). My main entertainment thru out 3 months quarantine. Terlebih dan terkhusus, Min Suga dan hwangeum maknae Kookie. Gile ga tuh vocab korea w dah nambah.
The thing about BTS tho. Mereka bikin lagu yang terinspirasi dari buku. Lagu-lagunya banyak membawa pesan psikologi. Their recent album called "Map of The Soul: 7" yang obviously diambil dari buku Jung's Map of The Soul. Btw, buku ini bagus banget and so is the album. Basically bukunya membedah jiwa manusia menjadi bagian-bagian yang lebih bisa dimengerti tapi tetap mempertahankan kemisteriusan tiap bagiannya. Pertama baca buku itu seriusan mindblown.
Ok. About Min suga.
Dia adalah bentuk manusia nyata dari banyangan cowo ideal yang w mau lololol tapi tentu kesempurnaan itu bukan milik manusia. He's such a mood, sometimes be as cute as lil meow, sometimes be spitting fire like he doesn't care. He plays piano and I'm a suxer for it. He'll be puttin random knowledge here and there. Mostly quite but know when to talk and what to do if needed to uplift the mood.
My current jam is Seesaw, which is a song by Suga himself. He describes a relationship using the word seesaw. It felt so relatable for me at the moment.
Kaya lagi main jungkat-jungkit, awalnya menyenangkan melewati tiap ups and downs. Sampai 2 orang yang lagi main itu berusaha mencari keseimbangan pararel, yang mana sulit untuk seimbang kan kalo di jungkat-jungkit tuh. Melelahkan. Lalu seseorang memutuskan untuk turun dari jungkat-jungkit itu, hanya untuk menyadari kalau selama ini yang main cuma dia sendiri. Alias si partnernya ga bener-bener naik jungkat-jungkit itu. Yak begitu, so me. Conclusion: I've had enough, i'm leaving (what a way to end this).
Ngomongin artis yang aku suka selalu jadi soft spot. To think about it, orang-orang yang pernah deket sama aku selalu dimulai dari menyukai artis yang sama. Hmm maluw.
Comments
Post a Comment