Middle Ground
We all have this certain stigma or assumption or idealism within our head.
Jangan-jangan selama ini kita menjudge sesuatu berdasarkan stigma di otak kita, bukan berdasarkan fakta nyatanya? Liat sesuatu dari sisi yang kita mau atau liat dari sisi yang kita tau aja. Padahal harusnya melihat sesuatu itu dari fakta atau kebenaran. Bukan kebenaran yang ada di otakmu, tapi apa yang ada di dunia nyata.
Dan siapa yang tau kebenaran itu letaknya ada di sisi mana?
Siapa tau, truth lies within those area you've never discover.
Kalo selama ini melihat semua hal sebagai hitam putih, kepikiran ga ada area tengah alias grey area a.k.a middle ground?
Karena ga semua hal itu hitam putih. Atas atau bawah. Ada grey area. Ada middle ground.
I think, only serve wise if one can look from all those point of view. Baru deh ngejudge bener atau salahnya dimana. Dan masih ga menutup kemungkinan penliaian kita itu salah kan?
Because we all agree "Truth comes from God", aren't we?
Makanya menurut aku, punya stance itu harus tapi jangan merasa stance kita paling bener.
Diperjuangkan, tapi jangan merasa benar sendiri. Open dengan kemungkinan bahwa mungkin kita salah.
Ah but then again, this is just my opinion and that certain stigma in my head.
So.. its important to make sure that stigma within your head is healthy, because it'll help you judge every aspect in your life.
AND make sure you always see everything from every perspective.
AND open your mind.
AND notice that you are not always right.
Jangan-jangan selama ini kita menjudge sesuatu berdasarkan stigma di otak kita, bukan berdasarkan fakta nyatanya? Liat sesuatu dari sisi yang kita mau atau liat dari sisi yang kita tau aja. Padahal harusnya melihat sesuatu itu dari fakta atau kebenaran. Bukan kebenaran yang ada di otakmu, tapi apa yang ada di dunia nyata.
Dan siapa yang tau kebenaran itu letaknya ada di sisi mana?
Siapa tau, truth lies within those area you've never discover.
Kalo selama ini melihat semua hal sebagai hitam putih, kepikiran ga ada area tengah alias grey area a.k.a middle ground?
Karena ga semua hal itu hitam putih. Atas atau bawah. Ada grey area. Ada middle ground.
I think, only serve wise if one can look from all those point of view. Baru deh ngejudge bener atau salahnya dimana. Dan masih ga menutup kemungkinan penliaian kita itu salah kan?
Because we all agree "Truth comes from God", aren't we?
Makanya menurut aku, punya stance itu harus tapi jangan merasa stance kita paling bener.
Diperjuangkan, tapi jangan merasa benar sendiri. Open dengan kemungkinan bahwa mungkin kita salah.
Ah but then again, this is just my opinion and that certain stigma in my head.
So.. its important to make sure that stigma within your head is healthy, because it'll help you judge every aspect in your life.
AND make sure you always see everything from every perspective.
AND open your mind.
AND notice that you are not always right.
Comments
Post a Comment